Tradisi Aneh Gadis Dipersembahkan Untuk Prostitusi

Bookmark and Share
Tradisi aneh ini datangnya dari salah satu bagian wilayah di India, tradisi aneh ini memang membuat kita mengerenyitkan dahi, tapi lagi-lagi inilah dunia kita yang rapuh, dimana jika di sisi lain manusianya telah beradab dan berpendidikan tinggi tidak menutup kemungkinan di sisi lain mereka malah tidak punya apa-apa bahkan tak punya aturan yang dapat membantu mereka. Menjual anak perempuan yang memasuki usia pubertas ke prostitusi menjadi cerita jamak di Distrik Bharatpur, India. Bahkan, menjadi bagian tradisi masyarakat setempat yang ditandai upacara menyambut masa pubertas. Upacara itu menjadi penanda seorang gadis siap dikirim ke perdagangan seks. Siap tidur dengan klien pertamanya. Masyarakat tak melihat ada yang salah saat seorang ayah membawa anak gadisnya ke dalam bisnis seks. Begitu pula saat seorang pemuda membawa adiknya ke tempat pelacuran. Mereka hanya melihatnya sebagai tradisi turun-temurun. Tradisi itu bermula dari budaya devdasi, yang artinya persembahan untuk Tuhan.



Anak-anak perempuan didedikasikan sebagai pekerja seksual atas nama agama. Hanya, tradisi yang mulanya wujud persembahan keagamaan ini telah menjelma menjadi ladang bisnis yang menjanjikan kehidupan layak.

Plan India, sebuah lembaga sosial terus berupaya untuk menghapus tradisi tersebut. “Banyak wanita di pusat rehabilitasi memastikan bahwa anak-anak perempuan di keluarga mereka tak melanjutkan tradisi ini,” ujar Anil Kapoor, salah satu aktivis Plan India, kepada CNN.

“Sebuah langkah kecil, tapi arahnya sudah benar. Mengubah pola pikir wanita di pedesaan adalah kuncinya,” ujarnya. “Sekarang, ketika wanita-wanita sudah memiliki pendirian sendiri melawan prostitusi, saya optimistis tradisi itu bisa diakhiri.”

Plan India membidik anak-anak perempuan yang belum terjerumus ke dalam pelacuran. Sebab, mereka yang sudah terlanjur masuk ke dalam bisnis tersebut umumnya sulit melepaskan diri karena terikat penghasilan yang menjanjikan. “Pendidikan adalah kunci untuk mengubah.”

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar