Manusia Bisa Belajar dari Orangutan

Bookmark and Share

Belajar kehidupan ternyata tidak hanya bisa dilakukan antarmanusia. Manusia bahkan bisa belajar dari kehidupan orangutan.

Peneliti orangutan sekaligus Dosen fakultas Biologi Universitas Nasional, Sri Suci Atmoko mengatakan, kedekatan genetik antara manusia dan orangutan membuat keduanya bisa belajar satu sama lain.

"Sama seperti kita, ketika orang utan lahir, mereka juga tidak tahu apa-apa. Mereka perlu belajar," ujar Suci, saat ditemui ROL, Kamis (20/6).

Director Anthropological Institute and Museum University of Zurich, Carel P van Schaik mengatakan, kehidupan orangutan sangat tergantung pada kelestarian hutan. Dalam keadaan alam yang normal, orang utan memiliki daya tahan hidup (survival) yang lebih tinggi dibandingkan manusia.

"Orangutan memiliki kemampuan bertahan yang lebih hebat dibandingkan manusia," ujar Carel.

Carel menagtakan, daya tahan orangutan bisa dilihat dari tetap bertahannya populasi orangutan ketika musim kemarau. Musim kemarau menyebabkan produksi buah di hutan lebih rendah, namun orangutan masih bisa bertahan hidup.

Umumnya, orangutan bertahan hidup dengan mengurangi aktivitas mereka sehari-hari. Kekurangan setok makanan di musim kemarau ternyata tidak membuat mereka berebut buah-buahan. Di saat kekurangan pangan, orangutan, kata Carel, justru terlihat lebih solid.

Tidak ada konflik diantara sesama orangutan. Mereka mempertahankan diri dengan mengurangi aktivitas. "Ketika tidak ada buah, mereka makan makanan lain seperti daun muda, mereka mngupas kulit kayu," tuturnya menjelaskan.

Menurut Carel, kekurangan pangan yang disebabkan secara alami seperti musim kemarau, masih bisa membuat orangutan bertahan hidup. Sebaliknya, rusaknya habitat karena seperti konversi hutan atau kebakaran hutan sangat mengganggu kehidupan orangutan. Sebab, daya tahan hidup orangutan sangat tergantung pada perbuatan manusia.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar