Seorang calon mahasiswa di Inggris mempermalukan Oxford University melalui sebuah surat. Elly Nowell (19) mengirimkan surat penolakan penerimaan mahasiswa yang menyindir dengan pedas salah satu perguruan tinggi paling bergengsi di Oxford, Magdalen College.
Melalui sebuah surat balasan, Elly menyatakan memutuskan untuk menarik penawaran untuk kuliah pascasarjana hukum di universitas ini setelah menjalani proses wawancara di Magdalen College.
Dalam surat penolakan yang dikirim ke Oxford, yang diposting secara online, Elly mengkritik tajam perguruan tinggi yang menghasilkan alumni Oscar Wilde, King Edward VIII, dan George Osborne tersebut.
Elly menggambarkan proses wawancara di Oxford sebagai ‘penyiksaan’ dan menyatakan perguruan tinggi bertingkah ‘kasar’ karena tidak menyediakan segelas air.
Elly, yang merupakan lulusan Brockenhurst College, Hampshire, menulis, “Saya sangat menyesal untuk memberitahu Anda bahwa saya akan menarik aplikasi. Saya sadar Anda mungkin kecewa dengan keputusan ini, tapi Anda harus sadar tengah bersaing ketat dengan banyak universitas. Setelah menjalani wawancara dengan Anda, saya khawatir Anda tidak cukup memenuhi standar dari universitas yang saya pertimbangkan.”
Dalam lampiran surat, Elly menginformasikan perguruan tinggi tersebut bahwa pengalaman saat mengikuti wawancara membuatnya tidak ingin ke Oxford.
“Meski Anda meyakini melakukan wawancara dalam kondisi yang sangat formal akan memberikan inspirasi, sesungguhnya hal itu membuat pelamar dari sekolah negeri merasa terintimidasi dan mendistorsi potensi akademis. Meski Anda mungkin meyakini tradisi dan ritual Anda sangat mengesankan, sesungguhnya mereka berdampak buruk kepada universitas. Terus terang, saya merasa dipermalukan oleh Anda dan mahasiswa Anda,” tulis Elly dalam “Pedoman untuk Pengembalian Aplikasi”.
Selain itu, Elly menulis telah melihat ‘kesenjangan nyata’ antara mahasiswa kulit putih kelas menengah dengan mahasiswa minoritas selama berada di Magdalen College. Dia juga mengamati bahwa ‘kesenjangan antara kaum elite dan diskriminasi adalah hal yang tipis’.
Di akhir suratnya, dengan sarkastis, dia menambahkan, “Mungkin Anda bisa menawarkan segelas air pada wawancara berikutnya, karena tidak menawarkan air sangat kasar dan menyiksa para tamu.”
Elly pun memilih untuk kuliah pascasarjana di University College London. Demikian seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (19/1/2012).
Juru Bicara Magdalen College menyatakan bahwa Elly telah menarik surat lamarannya setelah mengikuti wawancara dan mengirimkan surat elektronik atas apa yang dia alami. Elly menarik surat lamarannya sebelum mengetahui apakah dia diterima atau tidak.
Sementara itu, Juru Bicara Oxford University memberikan pendapatnya. “Apapun yang dikatakan calon mahasiswa, kami akan menunjukkan bahwa angka penerimaan mahasiswa yang paling aktual akan berbicara bahwa dari tujuh pelajar Inggris yang diterima kuliah hukum dan lainnya di Magdalen, hanya satu yang berasal dari sekolah independen.”
Melalui sebuah surat balasan, Elly menyatakan memutuskan untuk menarik penawaran untuk kuliah pascasarjana hukum di universitas ini setelah menjalani proses wawancara di Magdalen College.
Dalam surat penolakan yang dikirim ke Oxford, yang diposting secara online, Elly mengkritik tajam perguruan tinggi yang menghasilkan alumni Oscar Wilde, King Edward VIII, dan George Osborne tersebut.
Elly menggambarkan proses wawancara di Oxford sebagai ‘penyiksaan’ dan menyatakan perguruan tinggi bertingkah ‘kasar’ karena tidak menyediakan segelas air.
Elly, yang merupakan lulusan Brockenhurst College, Hampshire, menulis, “Saya sangat menyesal untuk memberitahu Anda bahwa saya akan menarik aplikasi. Saya sadar Anda mungkin kecewa dengan keputusan ini, tapi Anda harus sadar tengah bersaing ketat dengan banyak universitas. Setelah menjalani wawancara dengan Anda, saya khawatir Anda tidak cukup memenuhi standar dari universitas yang saya pertimbangkan.”
Dalam lampiran surat, Elly menginformasikan perguruan tinggi tersebut bahwa pengalaman saat mengikuti wawancara membuatnya tidak ingin ke Oxford.
“Meski Anda meyakini melakukan wawancara dalam kondisi yang sangat formal akan memberikan inspirasi, sesungguhnya hal itu membuat pelamar dari sekolah negeri merasa terintimidasi dan mendistorsi potensi akademis. Meski Anda mungkin meyakini tradisi dan ritual Anda sangat mengesankan, sesungguhnya mereka berdampak buruk kepada universitas. Terus terang, saya merasa dipermalukan oleh Anda dan mahasiswa Anda,” tulis Elly dalam “Pedoman untuk Pengembalian Aplikasi”.
Selain itu, Elly menulis telah melihat ‘kesenjangan nyata’ antara mahasiswa kulit putih kelas menengah dengan mahasiswa minoritas selama berada di Magdalen College. Dia juga mengamati bahwa ‘kesenjangan antara kaum elite dan diskriminasi adalah hal yang tipis’.
Di akhir suratnya, dengan sarkastis, dia menambahkan, “Mungkin Anda bisa menawarkan segelas air pada wawancara berikutnya, karena tidak menawarkan air sangat kasar dan menyiksa para tamu.”
Elly pun memilih untuk kuliah pascasarjana di University College London. Demikian seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (19/1/2012).
Juru Bicara Magdalen College menyatakan bahwa Elly telah menarik surat lamarannya setelah mengikuti wawancara dan mengirimkan surat elektronik atas apa yang dia alami. Elly menarik surat lamarannya sebelum mengetahui apakah dia diterima atau tidak.
Sementara itu, Juru Bicara Oxford University memberikan pendapatnya. “Apapun yang dikatakan calon mahasiswa, kami akan menunjukkan bahwa angka penerimaan mahasiswa yang paling aktual akan berbicara bahwa dari tujuh pelajar Inggris yang diterima kuliah hukum dan lainnya di Magdalen, hanya satu yang berasal dari sekolah independen.”
sumber
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar